POLA ESTETIS DALAM KEBUDAYAAN DAN ARTEFAK

PEMAHAMAN ESTETIKA POLA 

Pengertian pola estetis?

Jakob Sumardjo dalam bukunya yang berjudul Estetika Paradoks, (2006) mengemukakan bahwa pola estetis merupakan tata susunan suatu bentuk dengan menggunakan jumlah unsur tertentu yang berasal dari pedoman atau pola hidup suatu budaya. Terdapat 4 macam pola estetika:

  • Estetika pola 2
  • Estetika pola 3
  • Estetika pola 4
  • Estetika pola 5


ESTETIKA POLA 2

Dasar berpikir pola 2 adalah bahwa hidup itu pemisahan, hidup adalah persaingan, hidup itu adalah konflik. cara berpikir tentang pasangan, oposisioner (oposisi biner). Pola ini sudah ada sejak jaman pra-modern. 

pola 2 dalam kebudayaan: hidup itu pemisah karena penyatuan tidak menyenangkan. Dalam masyarakat pola 2, jumlah kelompok sosial bukan semakin menyatu, tapi semakin terpisah-pisah. Hingga akhirnya jumlah suku semakin banyak. Bahasa semakin bervarian, dan dengan sengaja membedakan diri dengan kelompok.

CIRI-CIRI ESTETIKA POLA 2

siang dan malam


  1. Terdapat dua unsur yang saling bertolak belakang atau berhadap-hadapan
  2. Arah Pola dapat berwujud kanan-kiri maupun atas-bawah 
  3. maknanya mencerminkan adanya "paradoks-dualistik" atau monisme dualistic: yaitu sifat yang berbeda atau berlawanan namun saling melengkapi seperti baik-buruk, pria-wanita, gelap-terang, matahari-bulan, jasmani-rohani, sakral-profan, dsb.


ESTETIKA POLA 3

Estetika pola 3 didasarkan adanya kepercayaan dualisme antagonistik, yaitu dua entetitas yang bertentangan dan memunculkan sebuah entitas baru diantaranya sebagai penghubung.

dasar berfikir dari pola 3 adalah estetika pola 2 yang mendapatkan satu unsur baru ditengah sebagai perantara atau peralihan antara 2 unsur yang berhadapan maupun bertolak belakang 

Pola 3 dalam kebudayaan pra moderen berkembang di lingkungan masyarakat primodial berladang 

CIRI-CIRI ESTETIKA POLA 3

pertemuan-kebersamaan dan kematian
  1. Terdapat 3 unsur dimana terdapat satu unsur sebagai penghubung atau peralihan dari dua unsur lainnya. 
  2. Tata susunan dapat dilihat dari Atas-Tengah-Bawah atau Kanan-Tengah-Kiri 
  3. Makna mencerminkan dualism antagonistik, yaitu dua entitas yang memunculkan satu unsur penghubung, seperti:
  • Pertemuan dan perpisahan di tengahnya ada kebersamaan 
  • Orang kaya dan orang miskin ditengahnya ada orang yang berkecukupan 
  • Diantara penguasa dan yang dikuasai ditengahnya ada yang menjalankan kekuasaan dsb 


ESTETIKA POLA 4 

Dasar berpikir pola 4 adalah segala sesuatu yang sempurna terdiri dari empat komponen dasar. 

empat komponen tersebut mencerminkan kosmis yaitu tentang segala sesuatu dan jagat raya. Pandangan ini muncul pada masyarakat pesisir, peladang, dan masyarakat yang membentuk kelompok-kelompok primodial.

CIRI-CIRI ESTETIKA POLA 4 
  1. memiliki 4 unsur yang mengarah ke 4 sisi 
  2. Arah pola saling menutup, baik vertikal-horizontalmaupun diagonal-diagonal 
  3. 4 komponen dasar dapat merujuk pada kosmis, seperti 4 penjuru, empat sifat, empat elemen dunia.
diagram posisi empat unsur kosmis dalam pola estetis


ESTETIKA POLA 5

Estetika pola 5 adalah kategori dari ETIKA. etika ini bersumber dari sistem kepercayaan religinya sehingga kebudayaan pada pola 5 masuk dalam jenis mistis-spiritual. memberi makna artefak seni pra-modern secara ontologis berarti mendekonstruksi makna. 

Estetika pola 5 bersumber 4 unsur yang bertemu pada satu titik. Pola ini menempatkan benda seni pada benda sakral yang diciptakan oleh seniman melalui proses spiritual. pandangan ini muncul pada masyarakat pesawah yang mengilah alam (tanah) dataran rendah.

CIRI-CIRI ESTETIKA POLA 5 
  • Terdapat lima unsur, yang terdiri dari empat unsur motif yang saling menutup atau menyilang dengan memnculkan satu unsur sebagai titik pusat.
  • Arah pola saling menyilang baik vertikal-horizontal, maupun diagonal-diagonal 
  • pola ini melambangkan kosmis yaitu makrokosmos dan mikrokosmos






No comments:

Featured Post

Value Tint, Tone, dan Shade dalam Praktek Penggunaannya

Powered by Blogger.